Pernah lihat ikan pari hidup di kolam air tawar? Atau lihat ikan hiu di akuarium bersama ikan mas? Seperti itulah kira-kira rekayasa genetika pada ikan, yang membuat banyak orang takjub.
Namun, kedua contoh di atas hanyalah rekayasa genetika yang dilakukan dengan metode 'mudah' dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan para ilmuwan Colossal, Amerika Serikat ini.
Seperti dikutip laman Majalah Times online, metode yang dilakukan para ilmuwan Colossal bukan hanya jenius, tapi juga kreatif.
Mereka merekayasa genetik serigala purba yang pernah hidup di zaman Ice Age sekitar 13.000 tahun silam, dan lahir kembali di era post-modern.
 |
| Ilustrasi Dire Wolf dari Game of Thrones |
Tahap awalnya adalah pencermatan kode genetik serigala purba asli, yang dimiliki Colossal di laboratorium koleksi fosil DNA mereka.
Selanjutnya, setelah runutan struktur DNA serigala kuno itu mulai terlihat, para ilmuwan kemudian mencari serigala modern yang struktur DNA-nya bisa disamakan.
Akhirnya, terpilihlah serigala putih modern yang hidup saat ini. Setelah struktur DNA lengkap, penggabungan antara serigala putih modern dengan serigala purba, proses bayi tabung pun dilaksanakan.
Struktur DNA itu kemudian disuntikkan ke dalam rahim dari jenis anjing jenis serigala -namun Colossal tidak merinci, apakah jenis anjing Siberian Husky, Wolfdog, atau Malamute.
Setelah berhasil bunting, akhirnya lahirlah serigala yang kode DNA-nya mirip dengan jenis Dire Wolf yang pernah hidup 10.000 tahun silam.
Para ilmuwan mengklarifikasikan serigala yang berhasil dilahirkan melalui rekayasa iptek itu sebagai The Return of Dire Wolf.
