Executive Leader
Janu Wahyu Widodo adalah pendiri Exalos Indonesia yang merupakan penasihat sekaligus pemimpin eksekutif Angrimbahari.
Berdinas di TNI AD namun memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap lingkungan sehingga oleh kesatuannya, Janu mendapat anugerah Prajurit Inspiratif pada 2025.
Executive Editor
Editorial Angrimbahari digawangi jurnalis veteran peraih penghargaan, yang telah meliput berita di Indonesia selama dua dekade. Angiola Harry telah menulis beberapa buku dan sebuah novel.
 |
| Angiola Harry |
Angiola merupakan lulusan Studi Manajemen Perikanan Laut (PSP) dari IPB University, Indonesia.
Prestasi Angiola
· Memulai karier jurnalistik pada tahun 2002 sebagai jurnalis foto di PT. Jawa Pos, Surabaya, Jawa Timur.
· Pada tahun 2004, pindah ke Media Indonesia, sebuah surat kabar nasional papan atas. Selama di sana, ia dianugerahi penghargaan “Jurnalis Termuda untuk Liputan Konflik Aceh” pada tahun 2005.
· Pada tahun 2007, menjadi reporter TV untuk proyek bersama antara Media Indonesia dan Metro TV.
· Pada tahun 2008, bergabung dengan Tempo, media massa investigasi khusus nomor satu di Indonesia, sebagai editor berita daring Tempo.co.
· Pada tahun 2014, direkrut oleh Bank Indonesia (BI) sebagai ahli komunikasi. Memperoleh penghargaan “Jurnalis BI Terbaik” 2015 hingga 2016, Juara Pertama Penulisan Opini (2016), dan Juara Ketiga Kontes Penulisan ICCA (2015).
· Tahun 2018, bekerja untuk proyek perikanan PBB (The UN) memimpin tim komunikasi publik. Meraih penghargaan untuk proyek visualisasi, yang mendapat pujian dari Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu, Edhy Prabowo.
Executive Development Program
M. Fauzan Ulva telah mengabdikan dirinya terhadap kepedulian lingkungan selama 11 tahun, sejak menjadi mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya pada 2009 lalu. Kemudian para 2013 Fauzan bergabung di Relawan Rumah Zakat dan Pecinta Alam YEPE di 2016.
 |
| M. Fauzan Ulva |
Peningkatan kemampuan melestarikan alam dan mengedukasi masyarakat sudah menjadi keharusan baginya, terutama sejak tergabung dalam Organisasi Snake Rescuer Exalos Indonesia pada 2024.
Perjalanan karirnya di PT Wijaya Karya (Persero) tbk, bermula pada 2016, yang kemudian terus berpindah-pindah sesuai penugasan dari perusahaan. Dimulai dari Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, hingga saat ini menjadi Ahli Muda Keuangan di Jakarta.
Fauzan tidak lupa untuk terus menjelajah alam disekitar tempat penugasannya, turut terlibat penanganan bencana, dan berusaha terlibat dalam upaya melakukan konservasi alam.
Prinsip yang diajarkan dalam pendidikan Pecinta Alam adalah jangan mengambil apapun kecuali gambar serta video saat melakukan penjelajahan. Hal itu selalu berusaha Fauzan lakukan semaksimal mungkin.
Executive Field Program
Davis Bagus Setiadi Menjadi Ketua Exalos Indonesia untuk cakupan tugas Regional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan merupakan relawan penanganan bencana alam dan praktisi dengan sertifikasi keahlian penanganan satwa liar.
 |
| David Bagus Setiadi (Attaki) |
Aktivitas yang sangat dekat dengan kehidupan alam liar sudah dilakukan David sejak usianya baru menginjak remaja. Hingga akhirnya saat ini David memiliki kemampuan yang sangat mumpuni dalam mengatasi problematikan konflik manusia dan satwa liar.
Bekerja sebagai pegawai swasta di perusahaan penanganan hama (pest control), David selalu memaanfaatkan waktu luangnya dengan mengisi kegiatan edukasi positif bagi lingkungan dan alam.
Executive Communication Program
Azizah Dzakira adalah praktisi pecinta reptil dan penyayang satwa yang saat ini tinggal di Cianjur, Jawa Barat. Partisipasinya dalam penanganan konflik manusia dan satwa sangat tinggi sehingga di usia yang masih muda, Azizah telah banyak membantu masyarakat yang bermasalah dengan satwa liar.
 |
| Azizah Dzakira |
Azizah juga tercatat sebagai Anggota Pusat Exalos Indonesia sejak tahun 2021 saat wabah Covid-19 melanda. Di saat kejadian gempa bumi Cianjur pada 2022 lalu, Azizah banyak menangani keperluan komunikasi distribusi bantuan bencana alam. Azizah hingga saat ini juga aktif sebagai relawan lingkungan dan kebencanaan di Cianjur.
Selanjutnya:
