Banyak pertanyaan seperti ini muncul, "Bagaimana bila saya lepaskan ular dari Afrika ke hutan Kalimantan? Atau ikan mas dari Sungai Ciliwung ke Southern Lakes New Zealand?"
Pemilik pertanyaan tentunya berharap ular dari negara jauh tersebut akan berkembang biak di Kalimantan. Padahal, dari sisi konservasi satwa, hal tersebut malah membahayakan ular Afrika itu sendiri.
Sebab, ular Afrika itu akan dipaksa menyesuaikan diri bertahan hidup dan mencari makan di hutan Kalimantan. Artinya, ular Afrika itu akan berpotensi besar untuk mati kelaparan atau terbunuh oleh kondisi alam hutan Kalimantan.
Sedangkan di sisi lain, ada juga potensi untuk menghancurkan habitat asli danau New Zealand. Misalnya melepas ikan mas dari Sungai Ciliwung ke Southern Lake New Zealan, maka ikan mas tersebut akan menghabisi nutrisi di danau dan menyebabkan ikan asli di sana kelaparan dan punah, menyisakan hanya ikan mas Ciliwung di danau New Zealand.
Tak ayal pemerintah New Zealand akhirnya membuat program memusnahkan carp (keluarga ikan mas) dari Indonesia tersebut dari danau mereka.
Maka pada hakikatnya, tidak bisa sembarang orang melepaskan satwa dari negara atau benua lain ke hutan di sekitar tempat dia tinggal. Hal itu harus direncanakan dan dikelola dengan cermat oleh ahlinya, untuk meminimalkan risiko terhadap ekosistem dan satwa liar asli.
Kesimpulannya, akan selalu ada korban dari salah satu pihak, satwa asli dan satwa pendatang tidak ada yang bisa hidup berdampingan di lokasi yang bukan habitatnya kecuali dipantau.
