Ini adalah sekelumit penjelasan dari judul artikel di atas, yang semoga dapat dipahami banyak orang. Yang menjelaskan ini tentunya bukan orang yang asal ngocoblak alias yang penting menjawab tapi dengan jawaban yang ngga konkrit. 

Saya mengambil jawaban pertanyaan tersebut dari opini pemilik akun TikTok @theoderick_ dan pembaca setia Angrybow juga bisa mencari video tersebut melalui hashtag #TanyaTheoAja di TikTok. Nah namun, Angrybow seperti biasa ingin mencoba mempermudah pemaparan melalui pendekatan storytelling atau bertutur. 


Foto milik https://www.smithschafer.com/


Pengibaratan binaraga

Jadi begini ceritanya. Bayangkan saja penampakan seorang pria muda yang berbadan relatif kurus dengan otot masih lembek dan tak berbentuk sama sekali. Kemudian pria tersebut mencari cara untuk menjadi lebih gemuk, tapi plus otot yang kuat serta tubuh mirip binaragawan. Maka tantangan dia selanjutnya adalah mengubah kondisi tubuhnya yang binarangkawan menjadi sedikit seperti binaragawan.

Akhirnya dia dapatlah petunjuk dari seorang pelatih di sebuah gymnasium fitness. Dia pun berlatih rutin dengan menjaga pola makan yang tinggi protein, serta menjaga istirahat yang cukup, plus membiasakan diri untuk optimis dan jauh dari gaya hidup unfaedah termasuk potensi stres. 

Tiga bulan kemudian, secara organik tampilan pria kerempeng tersebut sudah menjadi sosok macho dan berkarakter maskulin. Ya, selain menjadi lebih gagah nan kuat, dia juga lebih efisien dalam bertindak dan bekerja. Keberhasilan mengubah hidupnya itu dia nikmati hingga akhirnya kini usianya semakin matang.


Foto milik Detik Sport


Ternyata dari keberhasilan si pria itu, ada sosok pria kurus lainnya yang lebih ambisius, jauh lebih muda, mengamati proses si pria kerempeng yang telah jadi maskulin itu. Dan pria muda ambisius ini merasa bahwa dia bisa juga mengejar keberhasilan yang sama dengan pria maskulin itu, bahkan lebih cepat.

Akhirnya dengan memanfaatkan informasi yang beredar di dunia maya, pria ambisius itu mendapatkan cara mudah dan cepat untuk mengubah tampilan body menjadi jauh lebih macho, yaitu dengan suntik steroid. Alhasil,  tubuh yang dia dapat bukan hanya macho dan mendekati binaragawan. Tapi sudah laiknya binarawagan. Bila si pria maskulin itu memerlukan waktu tiga bulan dengan hasil yang sesuai keinginannya, sedangkan pria ambisius ini hanya memakan waktu tiga minggu dengan hasil melebihi bayangannya.

Kesimpulan sementara, pria ambisius itu kini bisa pamer body ketika bersanding dengan si pria maskulin. Dengan bangga pria ambisius itu mengumumkan diri bahwa generasi muda bisa menggapai hasil yang lebih baik dari generasi sebelumnya, dengan waktu jauh lebih cepat.

Tapi ada yang luput dari apa yang dilakukan pria ambisius tersebut. Perbedaan pertama yang tampak jelas adalah ketika beraktifitas, pria maskulin itu lebih durable dan strategis. Sedangkan pria ambisius itu lebih cepat lelah dan cenderung suka merajuk alias gampang menyerah. Perbedaan kedua, dari waktu ke waktu, ternyata keindahan tubuh pria ambisius itu semakin berkurang bahkan mulai ada keluhan di beberapa area syaraf dari mata sampai ke kaki. Sedangkan pria maskulin itu tetap stabil.

Dan ketiga, pria ambisius itu harus terus mengonsumsi obat-obatan pendukung yang mahal, sementara pria maskulin itu hanya cukup menjaga rutinitas latihan dan pola hidupnya dengan biaya jauh lebih murah. Suatu ketika, terjadilah musibah. Pria ambisius itu kehabisan uang dan kini dia harus hidup dengan kesengsaraan lantaran keluhan di beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan pria maskulin itu tetap beraktifitas hingga di usia pensiun.


Model bisnis

Begitulah pengibaratannya. Dalam opininya @theoderick_ membuat beberapa daftar yang wajib diketahui tentang perusahaan startup. Dan berikut penjabarannya: 


Ekspansi bisnis konvensional

- Perusahaan startup memiliki business model yang berbeda dari perusahaan pada umumnya (konvensional).

- Perusahaan konvensional mencari untung, kemudian untung yang didapat tersebut dikumpulkan untuk ekspansi bisnis.

- Semakin banyak keuntungan, semakin banyak duit terkumpul, semakin banyak anak perusahaan lahir.


Valuasi startup

- Perusahaan startup tidak seperti konvensional yaitu bukan mencari untung, tapi mencari valuasi.

- Valuasi perusahaan startup didesain bukan mencari untung, tapi membentuk sebuah matriks.

- Meskipun harus mengeluarkan uang banyak di depan (dengan memberi diskon pengiriman hingga cashback), tapi kehadiran user akan membludak.

- Dengan user yang banyak, matriks user bisa berkembang, kemudian valuasi akan meningkat.

- Dengan valuasi yang semakin besar, dia bisa menjual ke investor dengan harga lebih tinggi lagi (jual ke series A, kejar valuasi lagi dan jual ke series B, dan seterusnya)

- Aksi kejar valuasi tersebut berlanjut terus hingga mereka bisa IPO di bursa saham. 

- Setelah IPO, maka uang investor jadi berlimpah.


Tampak dari kedua model bisnis tersebut, kedua jenis perushaan itu (startup dan konvensional) ujungnya mengincar cuan yang besar. Tapi risiko bisnis yang dihadapi, ibarat ban tubeless dan ban dalam. Ketika terkena paku, ban tubeless akan kempis perlahan, masih bisa berkesempatan mencari tukang tambal ban. Sedangkan ban dalam bila terkena paku, langsung meletus dan membahayakan seluruh isi di dalam kendaraan. 


Dan inilah yang terjadi:


Bisnis startup tidak proven

- Tahun 2021 suku bunga di Amerika Serikat dinaikkan.

- Amerika Serikat sebagai negara adidaya, adalah tempat paling aman untuk berbisnis saham.

- Para investor startup dengan dana hasil IPO startup yang besar, beramai-ramai menaruh dana di bursa saham Amerika Serikat.

- Padahal dana IPO itu untuk keperluan jalannya model bisnis startup, tapi malah ditarik dan dipindahkan ke USA.

- Pengelola startup yang tadinya dengan mudah mendapatkan suntikan dana dari investor, kini jadi merana.

- Alhasil, perusahaan startup melakukan efisiensi, dan inilah yang sedang terjadi.


Selama ini perusahaan startup berkembang dengan disuntik dana terus menerus oleh investor. Sementara keuntungan yang mereka dapat dari menjalankan model bisnisnya, tidak sebesar dana yang didapat dari suntikan investor. Tak heran bila gelombang PHK perusahaan startup masih berjalan terus. Semoga badai tersebut bisa segera berlalu.