New Zealand, Negara Tanpa Ular

Angrybow
By -
0

Ketika kita mengetahui karakter umum ular yang begitu dinamis, cenderung tidak berkelompok, dan cukup memiliki daya tahan tinggi di manapun dia berada, maka sepatutnya ular bisa hidup di mana-mana. Namun sayangnya, kita tidak bisa menemukan ular di Selandia Baru. Negara yang berada di wilayah Austronesia, khususnya di bagian tenggara benua Australia itu, rupanya tidak terdapat habitat asli ular di daratan. Artinya, kalau ada ular yang lewat, dipastikan bahwa ular tersebut adalah peliharaan orang.

Pemerintah Selandia Baru pun tidak memusingkan bila ada ular dari luar wilayah Selandia Baru yang kabur di hutan mereka. Mengapa kebijakan pemerintah negara itu sedemikian adanya? Karena sejak terbentuknya kawasan Selandia Baru sekitar 5 juta tahun silam, ya memang tidak ada ular. Sehingga bila ada yang sengaja melepasliarkan ular di hutan, mereka pasti akan punah sendiri akibat karakter alamnya.




Jadi begini penjelasannya, berdasarkan informasi yang dihimpun dari riset para peneliti di sana, di masa lampau sekitar 180 juta tahun silam, yakni di era Jurassic, ada benua super besar yang namanya Daratan Gondwana (Gondwana Land). 

Di dalam Gondwana tersebut terdapat India, Australia, Antartika, Afrika, Arab, hingga Selandia Baru. Artinya, keseluruhan kawasan tersebut (yang kini tersebar menjadi negara-negara), berada di dalam satu daratan yang bernama Gondwana.

Kemudian waktu berjalan hingga akhirnya 85 juta tahun silam -terhitung dari era modern atau hari gini, di bagian bawah wilayah Gondwana yang mengarah arah ke timur, ada patahan yang tenggelam ditelan laut. Rupanya wilayah bagian bawah Gondwana itu labil sehingga terjadi patahan akibat pergeseran lempeng bumi.


Patah Tenggelam

Wilayah patahan tersebut pun cukup luas, cenderung hangat, dan merupakan bentukan padat dari unsur-unsur vulkanik dan sedimentasi. Setelah patahan itu tenggelam berjuta-juta tahun lamanya, ternyata di masa 25 juta tahun menuju era modern, dia muncul lagi dari dalam laut. Kemunculan area patahan itu ternyata berdekatan dengan benua Australia. Patahan itu masih terdiri dari unsur-unsur vulkanik namun jadi banyak terdapat gletser. Patahan yang muncul ke permukaan itu pun relatif stabil hingga berjuta-juta tahun lamanya. 

Pergeseran lempeng bumi terus terjadi dan membuat patahan itu bergeser ke sana kemari, hingga akhirnya mereka bertukar posisi dengan benua Australia. Yang tadinya Australia berada sama-sama dengan patahan tersebut di wilayah selatan, kemudian Australia bergerak lebih ke utara. Kala itu, patahan itu dinamakan Pulau Selandia. Setelah Australia bergeser ke utara dan patahan itu mengarah ke tenggara, akhirnya patahan tersebut menjadi relatif stabil dan kini dinamakan Selandia Baru.


Prof. Andrew C. Worthington (Griffith University, New Zealand)


Karena Pulau Selandia sempat hilang berjuta-juta tahun lamanya lantaran tenggelam ditelan laut dan kemudian muncul lagi ke permukaan dalam unsur yang lebih basah dan sejuk, hewan-hewan dan tanaman yang hidup di pulau baru itu pun bukan lagi warisan dari kehidupan Pulau Selandia yang terdahulu. Khusus untuk hewan-hewan, proses timbul-tenggelam patahan itu menjadi penjelasan kenapa ular tidak ada di Selandia Baru. Karena ular hanya memungkinkan muncul dari daratan ke daratan. 

Lihat saja empat negara ini: Indonesia dan India serta Papua dan Australia. Mereka memiliki banyak spesies ular yang sama lantaran dulunya memang satu daratan di Gondwana. Keempatnya hanya terpisah lantaran pergeseran lempeng bumi. Sedangkan Selandia Baru, awalnya sama seperti keempat negara tersebut yakni area patahan Gondwana yang bergeser. Namun bedanya, keempat wilayah tersebut tidak tenggelam, sedangkan Selandia tenggelam. 


Photo: BeachStuff.uk


Setelah Selandia timbul lagi, maka hewan-hewan yang hidup di situ kebanyakan burung yang bermigrasi lewat udara. Sedangkan hewan darat, hanya terdapat serangga. Adapun reptil yang merintis hidup di sana hanyalah yang berukuran kecil seperti kadal dan cecak. Mereka ada lantaran berhasil bertahan di dahan dan kayu-kayu yang terbawa dari wilayah Australia oleh ombak dan tsunami. Sedangkan ular, tidak ada yang bertahan di dahan dan potongan kayu tersebut. Hanya ada ular laut yang bisa ditemui di Selandia Baru, yakni di kawasan pesisir pantai hingga di lepas pantai kedalaman tertentu.

Tags:

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)

#buttons=(Baiklah!) #days=(20)

Website ini menggunakan cookies. Cek Dulu
Ok, Go it!